Minggu, 23 Desember 2012
Rabu, 28 November 2012
HAKIKAT PESERTA DIDIK
HAKIKAT PESERTA DIDIK
Di antara komponen terpenting
dalam pendidikan Islam adalah pesera didik. Dalam perspektif pendidikan Islam,
peserta didik merupakan subjek dan objek. Oleh karenanya, aktivitas
kependidikan tidak akan terlaksana tanpa keterlibatan peserta didik di dalamnya.
Pengertian yang utuh tentang konsep peserta didik merupakan salah satu faktor
yang perlu diketahui dan dipahami oleh seluruh pihak, terutama pendidik yang
terlibat langsung dalam proses pendidikan. Tanpa pemahaman yang utuh dan
komprehensif terhadap peserta didik, sulit rasanya bagi pendidik untuk dapat
menghantarkan peserta didiknya ke arah tujuan pendidikan yang diinginkan.
Dalam paradigma pendidikan
Islam, peserta didik merupakan orang yang belum dewasa dan memiliki sejumlah
potensi (kemampuan) dasar yang masih perlu dikembangkan. Di sini, peserta didik
merupakan makhluk Allah yang memiliki fithrah jasmani maupun rohani
yang belum mencapai taraf kematangan, baik bentuk, ukuran maupun perimbangan
pada bagian-bagian lainnya. Dari segi rohaniah, ia memiliki bakat, memiliki
kehendak, perasaan dan pikiran yang dinamis dan perlu dikembangkan.
Melalui paradigma di atas,
menjelaskan bahwa peserta didik merupakan subjek dan objek pendidikan yang
memerlukan bimbingan orang lain (pendidik) untuk membantu mengarahkannya
mengembangkan potensi yang dimilikinya, serta membimbingnya menuju kedewasaan.
Potensi suatu kemampuan dasar yang dimilikinya tidak akan tumbuh dan berkembang
secara optimal tanpa bimbingan pendidik. Karenanya pemahaman yang lebih konkrit
tentang peserta didik sangat perlu diketahui oleh setiap pendidik. Hal ini
sangat beralasan karena melalui pemahaman tersebut akan membantu pendidik dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya melalui berbagai aktivitas kependidikan.
Anak didik sebagai salah satu
komponen pendidikan di dalamnya merupakan salah satu faktor terpenting dalam
terlaksananya proses pendidikan. Selain sebagai objek manusia juga sebagai
subjek dalam pendidikan, sehingga kedudukannya dalam proses kependidikan
menempati posisi urgen sebagai syarat terjadinya proses pendidikan. Berangkat
dari urgensitas pendidikan dalam membangun sebuah peradaban, maka banyak para
kaum intelektual yang mencoba mengkajinya lebih dalam sampai keakar
permasalahannya. Ibn Khaldun, seseorang yang terkenal sebagai sejarawan,
sosiolog, dan juga antropolog, mencoba mengemukakan gagasan pemikirannya
mengenai anak didik, yang dalam hal ini anak didik menduduki objek sekaligus
subjek dalam pendidikan.
Langganan:
Postingan (Atom)